Banyuwangi, PesanTrend.co.id – Dalam upaya meningkatkan pengawasan terhadap pergerakan hewan ternak dan mencegah penyebaran penyakit menular seperti PMK, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapan) Banyuwangi kini telah mengintegrasikan seluruh proses perizinan keluar masuk hewan melalui aplikasi iSIKHNAS.
iSIKHNAS atau Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional merupakan platform digital resmi Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang mencatat lalu lintas ternak, pemantauan kesehatan hewan, hingga distribusi vaksin secara real-time.
“Setiap pergerakan ternak, baik antar kabupaten maupun antar provinsi, wajib tercatat di iSIKHNAS. Pelaku usaha harus memiliki dokumen rekomendasi dari daerah asal dan persetujuan dari daerah tujuan,” jelas Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispertapan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto, Senin (30/6/2025).
Baca Juga :Sistem ini diberlakukan untuk menjamin bahwa hewan yang dikirim dalam kondisi sehat, bebas dari penyakit menular strategis seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), dan Septicaemia Epizootica (SE). Tim lapangan Dispertapan juga melakukan pemeriksaan fisik langsung sebagai bagian dari pengawasan di pintu-pintu distribusi ternak.
“Dari hasil pemantauan tim kami selama Idul Adha, tidak ditemukan kasus PMK maupun penyakit strategis lainnya seperti LSD dan SE. Semua ternak yang beredar dalam kondisi sehat dan layak,” tambah drh. Nanang.
Menurutnya, penerapan iSIKHNAS tidak hanya mempermudah pelacakan asal-usul ternak, tapi juga meningkatkan tanggung jawab pelaku usaha dalam memastikan standar kesehatan hewan terpenuhi sebelum melakukan pengiriman.
Dispertapan Banyuwangi mengimbau seluruh peternak, pengepul, dan pelaku usaha peternakan agar memahami regulasi digital ini dan memastikan semua proses administrasi dilakukan sesuai prosedur.
“Dengan sistem ini, pengawasan jadi lebih transparan, cepat, dan dapat ditindaklanjuti apabila terjadi pelanggaran atau deteksi penyakit. Ini salah satu langkah penting dalam menjaga kesehatan hewan di era digital,” ujarnya.
Selain itu, Sebagai upaya pencegahan penyebaran virus PMK, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada peternak. Di antaranya dengan pengetatan biosecurity di area kandang.
"Di antaranya, dengan secara rutin melakukan deinfektasi pasar hewan dan kandang. Juga memberikan vitamin dan tambahan makanan dengan kualitas lebih baik," pungkasnya. (amn)