PesanTrend.co.id – Di balik hiruk-pikuk kota, ada kelompok-kelompok kecil yang nyaris tak terlihat: anak-anak punk di pinggir jalan, pengamen lansia, hingga orang dengan gangguan jiwa yang hidup tanpa arah. Mereka adalah Pemerlu Atensi Sosial (PAS) dan kini, Banyuwangi memberi ruang untuk mereka bernapas sejenak.
Di sebuah bangunan sederhana di Jalan HOS Cokroaminoto Nomor 99, berdirilah shelter yang menjadi tempat singgah sementara bagi mereka. Tempat itu bukan sekadar bangunan, tapi ruang pemulihan, ruang harapan.
“Shelter ini kami hadirkan untuk memberikan perlindungan sementara bagi PAS. Di sini mereka akan dinilai kebutuhannya, didampingi, lalu diberikan jalan keluar yang tepat,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, penuh empati.
Baca Juga :Menurutnya, shelter ini bukan tempat ‘menyingkirkan’ mereka dari jalanan, melainkan wadah untuk membangun kembali semangat hidup. “Kami ingin mereka punya keterampilan, harapan, dan kehidupan yang lebih baik,” ucapnya.
Shelter PAS memiliki 12 kamar, dua ruang khusus untuk ODGJ, serta asrama bagi anak-anak difabel. Di sana, para petugas tak hanya bekerja, mereka mendengar, mendampingi, dan mencarikan solusi dari pendidikan, layanan medis, hingga akses ke dunia seni dan budaya.
Henik Setyorini, Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi, menceritakan salah satu kisah yang menyentuh. Seorang pengamen lansia berkostum gandrung yang kerap mengamen di sudut kota akhirnya ditemukan dan dibawa ke shelter. Setelah dilakukan asesmen, diketahui bahwa sang kakek masih memiliki bakat seni luar biasa.
“Kami langsung hubungi keluarganya dan membantu mencarikan sanggar seni yang mau menampungnya. Sekarang dia bisa tampil di tempat yang layak dan dihargai,” kata Henik.
Bahkan jika ada anak jalanan yang putus sekolah, tim akan bergerak cepat. “Kami tidak ingin satu anak pun kehilangan hak untuk belajar. Shelter ini bukan akhir, melainkan awal baru bagi mereka,” imbuhnya.
Lebih dari sekadar fasilitas, shelter PAS adalah simbol kepedulian, bahwa pemerintah hadir bukan hanya untuk yang terlihat, tapi juga untuk mereka yang kerap terlupakan. (amn)