Burung Hantu Jadi Harapan Baru Petani Banyuwangi

$rows[judul]

PesanTrend.co.id – Tak sedikit petani di Banyuwangi yang dulu mengalami kerugian akibat hama tikus kini bisa bernapas lega. Pemanfaatan burung hantu sebagai predator alami menjadi titik balik keberhasilan mereka dalam bertani.

Agus Sakiru, petani asal Desa Singojuruh, mengaku pernah gagal panen tiga kali berturut-turut karena serangan tikus. Namun kini, setelah memelihara dan memberdayakan burung hantu di lahannya, hasil panennya meningkat drastis.

“Dulu tikus menyerang terus, kami putus asa. Tapi sejak ada burung hantu, ladang aman. Kami bisa panen bagus sampai sekarang,” ujarnya.

Baca Juga :

Agus bersama kelompok taninya bahkan mulai membudidayakan burung hantu secara mandiri. Mereka menyadari bahwa menjaga keseimbangan ekosistem lebih efektif dibandingkan bergantung pada pestisida.

“Kami merasa lebih tenang karena ini solusi jangka panjang, dan tidak merusak lingkungan,” katanya.

Bagi petani, burung hantu bukan sekadar hewan pemangsa, tapi juga simbol harapan baru untuk pertanian yang lebih berkelanjutan.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menerapkan metode pengendalian hayati dengan menyebar burung hantu (Tyto alba) di wilayah-wilayah yang terdampak. Kondisi itu dilakukan untuk upaya menekan populasi hama tikus di lahan pertanian. 

"Kami ingin menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan. Burung hantu sangat efektif sebagai predator alami tikus, sekaligus membantu konservasi satwa ini,” jelasnya. (amn)