Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
menyampaikan apresiasinya kepada Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Banser
atas komitmennya menjadi garda terdepan dalam melindungi Ulama Nahdlatul
Ulama (NU) serta konsisten menjadi benteng NKRI.
"Terimakasih GP Ansor dan Banser atas seluruh soliditas, solidaritas, komitmen dan kontribusinya yang luar biasa, selama ini sudah selalu berada di garda terdepan NU dan membuat kami semua aman dan tenang. Ini baru sebagian kekuatan Banser Kab. Malang saja," tutur Gubernur Khofifah saat menghadiri Apel Merah Putih 10.000 Banser Kabupaten Malang di Stadion Kahuripan, Talok Turen, Kab. Malang, Minggu (22/1/2022).
"Apalagi jika Banser seluruh Jatim turun
semua, maka resonansinya akan memberi ketenangan di seluruh Indonesia,"
tambahnya.
Tak berhenti di situ, Ketua Umum PP Muslimat NU
itu berpesan agar GP Ansor dan Banser dapat selalu menyeimbangkan antara zikir
dan pikir. Sebab tanpa keduanya, toleransi dan moderasi antar umat tidak akan
bisa tercapai.
"Kekuatan antara zikir dan pikir tolong
tetap dijaga selalu, dan jadikan itu sebagai kekuatan bagi GP Ansor dan
Banser," pesannya.
Lebih lanjut Gubernur Khofifah menekankan,
bahwa nafas dari GP Ansor dan Banser bukan cuma nafas keislaman, melainkan juga
nafas Pancasila, nafas kebangsaan.
Karena itu, ia mengimbau kepada semua jajaran GP
Ansor dan Banser untuk menjadikan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, NKRI
serta UUD 1945 sebagai kekuatan gerakan mereka. Dengan itu, sebutnya,
kerukunan, saling menghornati, saling memahami (tafahum) serta saling
mempercayai di antara umat bergama, ras, dan suku bangsa dapat bejalan
secara harmoni.
Gubernur Khofifah menekankan, hubungan
antara Islam dan Pancasila, NU-Islam dan Pancasila merupakan hasil
dari gagasan besar olah zikir dan pikir untuk menjaga keseimbangan kehidupan
kenasyarakatan, keagamaan, kebangsaan dan kenegaraan.
"Sejak dulu ketika pancasila diputuskan
sebagai asas tunggal, semua keluarga besar NU telah msnempatkan Pancasila
sebagai working ideology karenanya GP Ansor dan Banser gerakannya memiliki
nafas Pancasila yang kuat tanpa harus dipertentangkan dengan ajaran agama
(Islam)," jelas Gubernur Khofifah.
"Pancasila sebagai ideologi bangsa,
Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 mari kita jadikan _working ideology_.
Pancasila sebagai _working idoelogy_ bukan sekedar kita hafal dan faham
saja tapi juga kita amalkan," tegasnya.
Gubernur Khofifah pun memberikan 3 kunci untuk
menjaga keberlangsungan toleransi melalui nafas keislaman dan Pancasila. Yaitu
_mutual understanding_, dimana masyarakat yang beragam harus bisa saling
memahami. Diikuti dengan _mutual respect_ yang merupakan tindakan saling
menghormati. Dan yang terakhir, _mutual trust_ atau kepercayaan yang terjalin
antar umat yang beragam.
"Kekuatan kita ada pada kebersamaan kita,
mutual understanding, mutual respect, dan mutual trust. Kemudian dari situ
muncul tepo seliro dan kekuatan toleransi serta moderasi," lanjut Gubernur
Khofifah.
Ia pun melanjutkan, apabila terdapat perbedaan
pendapat di dalam dan di luar GP Ansor dan Banser, maka harus menyikapi dengan
adil sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh para Kiai di NU dengan
menjunjung tinggi musyawarah mufakat.
"Jika terjadi perbedaan pendapat baik dari
luar dan dalam, maka koridornya adalah kekuatan yang telah diajarkan oleh para
kiai kita, yaitu musyawarah, mufakat," ujarnya.
Sejalan dengan Gubernur Khofifah, Menteri Agama
Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mendorong
GP Ansor dsn Banser untuk selalu konsisten memgamalkan zikir dan pikir. Yakni
menggabungkan antara nilai keislaman dari para kiai NU, dan kebaikan-kebaikan
Pancasila.
"Kiai-kiai kita memberikan kita contoh dan
perintah itu untuk menunjukkan bahwa dari yang setiap kita lakukan ada manfaat
yang sederhana," jelasnya.
"Apabila kita konsisten menjalankan apa
yang diperintahkan kiai kita, mendukung kesatuan dan keutuhan NKRI, bukan hanya
di dunia manfaat yang didapat tetapi juga kita didoakan khusnul khotimah,"
tutupnya.
Untuk diketahui, barisan Ansor Serbaguna
Nahdlatul Ulama adalah badan otonom (Banom) di bawah Gerakan Pemuda Ansor yang
didirikan pada tahun 1934. Banser NU sendiri didirikan untuk memastikan
keamanan dalam kegiatan-kegiatan NU.
Apel Merah Putih 10.000 kader Banser Kabupaten
Malang di Stadion Kahuripan, Sabtu 22 Januari 2023 ini bertujuan membangun
semangat mengawal NKRI demi menyejahterakan bangsa Indonesia. Hal ini sejalan
dengan tujuan utama dibentuknya GP Ansor pada 10 Muharram 1353 H atau 24 April
1934 dan Banser pada tahun 1964.
Sumber : Kominfo Jatim