PesanTrend.co.id - Keberuntungan akan menghampiri siapapun yang dikehendaki. Tapi, apakah menjadi orang beruntung itu merupakan keberuntungan? 

KH. Muhammad Iqdam Khalid membeber kunci orang beruntung itu dalam sebuah tausiahnya. Menurutnya, beruntung itu merupakan hasil dari kerja keras dan upaya tiada henti yang dilakukan seseorang. 

"Doronglah dirimu untuk mencari ilmu di mana pun tempatnya. Carilah ilmu kebaikan dekati orang baik dekati orang saleh, sering-seringlah berkumpul dengan orang-orang saleh," ungkap Kyai yang akrab disapa Gus Iqdam dari Majelis Sabilu Taubah, Blitar. 

• Ternyata, Gus Iqdam Akui Kunci Kemajuan Banyuwangi Karena Ini

مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ .

"Barang siapa yang hari ini lebih baik kok mendapatkan ilmu yang bermanfaat, kemudian kamu amalkan uripmu tambah apik," katanya. 

Lanjutan hadis tersebut yaitu :

 وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ . وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ

Artinya : "Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka," (HR Hakim)

Gus Iqdam juga meminta agar menjadi orang beruntung juga harus mengamalkan ilmu yang didapat. Termasuk, tetap menuntut ilmu kepada siapa saja, termasuk dekat dengan orang baik dan orang saleh. 

"Maka, Barang siapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin berarti, dia itu orang yang beruntung,"

"jenengan pancen wong sing beruntung, Wong Sing Bejo car bahasane Jawa Wong Sing Bejo Lha Niki kedahe panjenengan iku wau hari-harinya semakin baik daripada hari-hari sebelumnya," pungkasnya. (amn)