BANYUWANGI – Kalender pariwisata tahunan "Banyuwangi Festival" 2023 resmi diluncurkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, di Taman Blambangan Banyuwangi, Sabtu malam (4/2/2023). Sebanyak 55 event aatraktif bakal digelar sepanjang tahun di Bumi Blambangan.
"Banyuwangi Festival menjadi sarana pertumbuhan ekonomi.
Lewat Banyuwangi Festival ini, diharapkan pariwisata semakin maju, kunjungan
wisatawan terus bertambah, yang akhirnya akan berimbas pada peningkatan
perekonomian warga," kata Ipuk.
tidak hanya acara pariwisata, berbagai sektor juga diangkat dalam Banyuwangi Festival 2023. Di antaranya sport tourism, pendidikan, kuliner, dan masih banyak lainnya.
Baca Juga :
Secara kuantitas, kata Ipuk, event yang tersaji dalam Banyuwangi
Festival 2023 lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, namun durasi tiap
event diperpanjang.
"Wisatawan akan selalu bisa menikmati hiburan karena durasi
setiap event kita perpanjang. Tidak hanya sehari, namun ada yang sampai
seminggu bahkan sebulan penuh. Jadi pengunjung tidak perlu khawatir
ketinggalan," urai Ipuk.
Seperti Festival Budaya Blambangan yang digelar 4-10 Juni,
Festival Kitab Kuning 10-17 Juni, Sepekan Taman Suruh 16-22 Juli, dan berbagai
festival lainnya.
Menandai dimulainya event-event Banyuwangi Festival 2023, digelar
Banyuwangi Culture Everyweek (BCE). Pentas seni dan budaya yang digelar setiap
akhir pekan ini, pelajar SD hingga SMA dari berbagai kecamatan di Banyuwangi
akan menampilkan beragam atraksi seni dan budaya secara bergiliran setiap
minggunya.
"Ini sekaligus upaya pelestarian budaya dan tradisi lokal.
Lewat event ini kita kenalkan seni dan budaya asli Banyuwangi kepada generasi
muda, sehingga mereka bisa mengenal, mencintai, dan bangga pada budaya
daerahnya," urai Ipuk.
Ipuk menambahkan, ajang ini juga menjadi sarana merajut harmoni.
Dalam setiap pelaksanaan, para pelajar dari berbagai sekolah dan kecamatan akan
saling bertemu dan berkolaborasi menyajikan suguhan yang atraktif.
"Kalau biasanya mereka sibuk sendiri-sendiri dengan
gadgednya, di sini secara tidak langsung mereka akan belajar bersinergi,
bekerja sama," kata Ipuk.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata, MY Bramuda menjelaskan bahwa
Banyuwangi Festival tahun ini dikemas dengan konsep berbeda. Event yang tertera
dalam kalender Banyuwangi Festival berisi serangkaian kegiatan.
“Misalnya Festival Budaya Blambangan, terdiri dari berbagai
atraksi seni. Seperti Petik Laut Muncar, Petik Laut Lampon. Banyuwangi
Traditional Ritual yang terdiri dari pertunjukan seni Seblang, Barong Ider
Bumi, dan lainnya,” kata Bramuda.
“Begitu pun dengan Banyuwangi Music Festival, ini adalah pekan
musik di Banyuwangi. Mulai dari Festival Gendhing Osing hingga Festival Band
Pelajar,” tutup Bramuda.
Dengan konsep yang berbeda ini, lanjut Bramuda, diharapkan akan
berdampak pada lama masa tinggal para wisatawan. Yang tentunya akan berimbas
para pelaku UMKM juga.
"Harapannya jika pelaksanaan festival harinya semakin
panjang, maka UMKM juga akan terdampak. Karena di setiap event kami selalu
melibatkan UMKM dalam pelaksanaannya sehingga penjualan UMKM akan turut
meningkat," kata Bramuda. (*)