Banyuwangi, PesanTrend.co.id – Penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali dilaporkan muncul di beberapa wilayah di Banyuwangi pasca perayaan Idul Adha 2025. Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapangan) Banyuwangi mencatat adanya indikasi peningkatan kasus yang diduga terkait dengan tingginya mobilitas ternak selama periode menjelang dan sesudah Idul Adha.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan Veteriner Dispertapangan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto mengatakan bahwa lalu lintas ternak keluar masuk kandang yang cukup tinggi pada masa tersebut membuka celah penularan virus PMK secara lebih luas.
“Selama menjelang Idul Adha, aktivitas jual beli ternak meningkat tajam. Banyak ternak dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain, keluar masuk kandang tanpa kontrol maksimal. Ini meningkatkan risiko penyebaran virus PMK,” jelas drh. Nanang, Selasa (24/6/2025).
Baca Juga :Selain faktor mobilitas ternak, kondisi cuaca yang cenderung basah dan lembap turut memperparah situasi. Musim penghujan dianggap sebagai kondisi ideal bagi virus PMK untuk berkembang dan bertahan lebih lama di lingkungan.
“Cuaca hujan sangat mendukung perkembangan virus. Kelembapan tinggi mempercepat penularan, apalagi jika kandang tidak terjaga kebersihannya,” tambahnya.
Meskipun penggunaan vaksin PMK tahun ini secara umum hampir sama dengan tahun sebelumnya, kemunculan kasus baru menunjukkan bahwa vaksinasi saja tidak cukup. Diperlukan pengawasan lebih ketat terhadap pergerakan ternak serta penerapan protokol biosekuriti yang lebih disiplin di tingkat peternak.
Dispertapangan Banyuwangi pun terus mengintensifkan pemantauan lapangan dan respons cepat terhadap laporan gejala klinis PMK. Edukasi kepada peternak juga digencarkan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan kandang dan pelaporan dini jika ditemukan hewan sakit.
“Kami terus mengimbau agar peternak lebih waspada dan segera melapor jika menemukan gejala PMK. Penanganan cepat sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih luas,” tegas drh. Nanang.
Dengan populasi ternak yang mencapai puluhan ribu ekor, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kini menyiapkan langkah-langkah tambahan untuk memperketat lalu lintas ternak dan memperkuat biosekuriti di lapangan demi mencegah gelombang baru penyebaran PMK. (amn)