Komisi II DPRD Banyuwangi Segera Evaluasi Kenaikan Harga Gabah

$rows[judul]

Serapan gabah petani memang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto demi stabilitas pangan.DPRD Banyuwangi telah memanggil Bulog untuk membahas soal serapan gabah petani untuk mengetahui apakah target telah tercapai.

Serapan gabah petani dalam tiga bulan terakhir di Banyuwangi, Jawa Timur telah direalisasikan oleh Perum Bulog di angka 15 persen.

Namun disisi lain, para wakil rakyat belum melakukan koordinasi dengan pihak penggilingan yang tidak menutup kemungkinan sebagian memberikan reaksi atas tingginya harga gabah dari petani. Sesuai anjuran pemerintah Bulog harus membeli gabah dari petani Rp6.500 perkilogram dalam kondisi basah maupun kering.

Menurut Ketua Komisi II DPRD Banyuwangi Emy Wahyuni Dwi Lestari, tingginya harga gabah tentu berpengaruh terhadap harga beras eceran di pasaran.
"Sesuai aturan, untuk beras kualitas standar harganya Rp12.500 dan untuk premium Rp14 ribu perkilogram," terangnya.

Bahkan kemungkinan di beberapa tempat pihak penggilingan membeli gabah dengan harga tinggi sampai sekitar Rp7ribu perkilogram.

Anggota DPRD Banyuwangi belum melakukan pengecekan langsung di lapangan. Bahkan beberapa penggilingan sudah mulai berkomunikasi dengan anggota dewan menyampaikan keluh kesah mereka.

"Kemungkinan nanti akan ada evaluasi, Dinas Pertanian menyampaikan seperti itu. Dalam bulan April akan ada evaluasi tentang program ini,” tambah Emy Wahyuni.