Pariwisata dan UMKM Menggeliat, BPS Tegaskan Pertumbuhan Ekonomi Banyuwangi Lampaui Jatim dan Nasion

$rows[judul]

BANYUWANGI – Ramainya aktivitas pariwisata yang diikuti peningkatan sektor ekonomi kreatif dan UMKM, membuat perekonomian Banyuwangi terus naik. Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi mencatat pertumbuhan ekonomi Banyuwangi tumbuh 5,85 persen pada triwulan II 2025 (year on year/yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur (5,23 persen) maupun nasional (5,12 persen).

“Pertumbuhan Kabupaten Banyuwangi ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Jawa Timur yaitu 5,23 persen serta lebih tinggi dibandingkan Nasional yaitu 5,12 persen,” kata Kepala BPS Banyuwangi Hermanto, saat High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), TP2ED dan TP2DD di Aula Rempeg jogopati, Selasa (16/9/2025).

Hermanto menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi tersebut disebabkan terjadinya peningkatan nilai produk domestik regional bruto (PDRB) Banyuwangi secara yoy di triwulan yang sama. Jumlah PDRB daerah di triwulan II 2025 sebesar Rp 30.149,33 triliun.

Baca Juga :

“Ini lebih tinggi dibandingkan PDRB Banyuwangi di triwulan II tahun 2024 yaitu sebesar Rp 27,6 triliun. PDRB Triwulan II 2025 juga lebih tinggi dibandingkan triwulan 1 2025 yakni sebesar Rp 27,4 triliun,” terangnya.

Kepala Bank Indonesia Kantor Jember Gunawan menambahkan peningkatan PDRB Banyuwangi pada Triwulan II 2025, terutama disebabkan oleh meningkatnya kegiatan di sektor sekunder terutama kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif. 

“Antara lain peningkatan produksi UMKM di tengah peningkatan kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama saat libur panjang,” ungkapnya.

Dari segi pengeluaran, peningkatan PDRB ditopang oleh peningkatan konsumsi akhir rumah tangga, terutama didorong oleh peningkatan pendapatan sebagian masyarakat khususnya yang bergerak di sektor sekunder. Hal ini menandakan daya beli masyarakat banyuwangi masih terjaga.

“Peningkatan PDRB juga ditunjang dengan adanya peningkatan nilai ekspor khususnya produk makanan laut,” ujarmya.

Gunawan mengatakan akan terus mendukung percepatan perekonomian banyuwangi, salah satunya mendorong percepatan APBD dengan aktif melakukan konsultasi serta mendukung digitalisasi dalam transaksi di Pemkab.

“Kami juga akan membantu hilirisasi investasi, pengendalian bahan pokok dalam kerangka TPID, mendorong UMKM, hingga peningkatan industri manufaktur dan pariwisata,” ungkapnya.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi hingga upaya menjaga inflasi. Pertumbuhan ekonomi banyuwangi sebesar 5,85% merupakan hasil kerja semua pihak. 

Ipuk menyampaikan sejumlah langkah untuk meningkatkan perekonomian daerah di antaranya melakukan percepatan belanja pemerintah dan investasi. Peningkatan produktivitas dan sektor unggulan hingga upaya meningkatkan peluang kerja.

“Untuk menjaga inflasi perlu kita memperkuat lagi strategi 4K yakni memastikan Keterjangkauan Harga, Ketersedian Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu Ipuk juga menyampaikan secara detail langka-langkah yang harus dilakukan oleh setiap organisasi perangkat daerah (OPD) untuk pengendalian inflasi serta kolaborasi yang harus dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan terkait. (*)