PesanTrend.co.id – Suatu pagi yang cerah di Banyuwangi, harapan baru tengah tumbuh bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Di tengah kesibukan persiapan tahun ajaran baru, sebuah inisiatif pendidikan berbasis asrama yang digagas Presiden Prabowo Subianto siap mewujudkan mimpi anak-anak untuk mengenyam pendidikan yang layak—tanpa biaya.
Sekolah Rakyat, begitu namanya, akan segera resmi dibuka di ujung timur Pulau Jawa ini.
“Alhamdulillah, kuota siswa untuk tingkat SMP dan SMA sudah terpenuhi,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dengan senyum lega.
Baca Juga :Ia mengabarkan para siswa yang diterima telah mendapat surat keputusan (SK) Bupati, sebagai bukti bahwa mimpi mereka untuk sekolah telah mendapat restu negara. Tiap jenjang memiliki dua rombongan belajar (rombel), masing-masing diisi 25 siswa.
Meski kuota untuk SMP dan SMA sudah penuh, pintu masih terbuka bagi anak-anak usia SD. Namun, tantangan berbeda muncul di jenjang ini.
“Karena ini sekolah berbasis asrama, kami bisa memahami jika orangtua belum tega melepas anak-anaknya sejak usia dini,” kata Ipuk.
Pemerintah daerah kini sedang mengupayakan agar siswa SD yang diterima adalah mereka yang sudah duduk di kelas empat atau lima. Koordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) pun terus dilakukan demi kelancaran kebijakan ini.
Henik Setyorini, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi, menambahkan bahwa siswa yang diterima berasal dari keluarga miskin yang tercatat dalam desil satu dan dua Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Kemensos.
“Silakan hubungi pendamping PKH jika ingin mendaftar. Jika tidak tahu siapa pendampingnya, bisa melapor ke desa atau kelurahan setempat,” jelasnya.
Gedung tempat proses belajar mengajar pun sedang dipersiapkan. Berlokasi di Gedung Diklat PNS di Kecamatan Licin, tempat ini kini dalam tahap renovasi dan ditargetkan rampung pada Juni.
Diharapkan, para siswa bisa mulai belajar dengan nyaman ketika tahun ajaran baru dimulai pada Juli mendatang.
Sekolah Rakyat Banyuwangi bukan sekadar sekolah. Ia adalah simbol harapan, langkah awal yang mungkin kecil, namun bisa membawa perubahan besar dalam hidup anak-anak yang nyaris kehilangan akses terhadap pendidikan. Sebuah bukti bahwa pendidikan bisa dan harus menjangkau semua lapisan masyarakat. (amn)