Cegah PMK, drh. Nanang: Waspada Harus, Panik Jangan

$rows[judul]

Banyuwangi, PesanTrend.co.id – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengimbau para peternak untuk tetap tenang namun waspada menyikapi kembali munculnya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah wilayah. Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapangan) menegaskan bahwa PMK bukan penyakit baru dan dapat diobati, asalkan ada kerja sama yang baik antara peternak dan petugas lapangan.


“Waspada harus, panik jangan. PMK memang menular, tapi bukan penyakit yang tidak bisa diatasi. Penanganan yang tepat dan cepat menjadi kunci utama,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan Veteriner Dispertapangan Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto, Selasa (24/6/2025).

Baca Juga :


Menurutnya, kesembuhan ternak yang terinfeksi sangat mungkin terjadi, terutama jika penanganan dilakukan sejak dini. Untuk itu, peternak diminta tidak ragu untuk melapor jika menemukan gejala klinis seperti demam, luka di mulut dan kuku, atau penurunan nafsu makan pada hewan ternaknya.

Dalam penanganan kasus PMK ini, Dispertapangan menerjunkan tim kesehatan hewan ke lapangan secara aktif. Kegiatan ini juga diintegrasikan dengan program KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) termasuk melakukan inovasi baru yakni Keliling Pelayanan Obati Penyakit (K-POP). 

Pada kegiatan itu, petugas menyampaikan tiga pesan utama kepada peternak di antaranya lakukan vaksinasi, jangan memasukkan ternak baru ke kandang tanpa karantina, dan lakukan desinfeksi secara rutin.

“Kami terus membangun kepercayaan peternak bahwa mereka tidak sendiri. Petugas siap membantu, mulai dari vaksinasi, pengobatan, hingga edukasi,” jelas drh. Nanang.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan pengendalian PMK tidak bisa bergantung hanya pada intervensi pemerintah. Kesadaran dan partisipasi aktif peternak dalam melaporkan kasus, menjaga kebersihan kandang, dan mengikuti prosedur pencegahan sangat menentukan.

Sementara itu, vaksinasi PMK di Banyuwangi menjangkau lebih dari 15.000 ekor ternak. Dengan populasi ternak yang cukup besar, Pemkab terus mengintensifkan kolaborasi lintas sektor untuk menjaga kesehatan hewan dan menekan penyebaran penyakit.

“PMK bukan akhir segalanya. Dengan kedisiplinan dan kerja sama yang solid antara peternak dan petugas, insya Allah bisa kita kendalikan bersama,” pungkasnya. (amn)