Banyuwangi, PesanTrend.co.id – Petugas Korwil Sumber Daya Air (Korsda) Banyuwangi, Puput Waskito, menginisiasi program pembangunan Rumah Sanggar Tani di wilayah perbatasan Banyuwangi–Situbondo, tepatnya di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Bajulmati. Lokasi tersebut unik karena berada di lintas dua kabupaten—sebelah kiri masuk wilayah Situbondo, sedangkan sebelah kanan milik Banyuwangi.
Selama ini, warga dari kedua kabupaten tersebut kerap berkolaborasi dalam berbagai kegiatan, termasuk ritual atau slametan yang dilaksanakan di bawah pohon besar di area perbatasan. Puput menilai, keberadaan rumah sanggar tani sangat penting untuk mendukung kegiatan masyarakat.
“Jika ada pertemuan HIPAM, kegiatan pertanian, hingga penanggulangan banjir, semuanya bisa dilakukan di rumah sanggar tani. Usulan ini murni inisiatif dari Korsda Banyuwangi,” ujar Puput, Jumat (8/8/2025).
Baca Juga :Program ini juga didukung oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas. Di wilayah tersebut terdapat Gabungan Himpunan Petani Pemakai Air (G-HIPPA) yang mencakup wilayah Wongsorejo (Banyuwangi) dan Banyuputih (Situbondo). Tercatat, di Bajulmati kanan terdapat satu HIPPA yang menaungi 200–400 petani, sementara di Bajulmati kiri ada 80 petani.
Selain menjadi pusat koordinasi penjagaan pintu air dan penanggulangan banjir, rumah sanggar tani juga diharapkan menjadi tempat berlangsungnya ritual tahunan mendatangkan hujan, pengajian, hingga slametan. Tradisi ini sudah berjalan sejak zaman Belanda dan rutin diadakan setiap 1 Oktober, bersamaan dengan kegiatan pengeringan dam.
“Ini bukan hanya soal pertanian, tapi juga menjaga tradisi dan mempererat hubungan dua kabupaten,” pungkas Puput. (amn)