Menhub Diminta Awasi Maskapai
Ketua Komisi V DPR RI
Lasarus mengungkapkan terbatasnya jumlah pesawat membuat supply
and demand di sektor penerbangan tidak seimbang. Sehingga
kondisi ini mengakibatkan harga tiket pesawat rute domestik melambung.
"Memang
soal tiket ini kami banyak mendapat keluhan. Ini tugas Kemenhub menjaga
lapangannya supaya situasi dunia penerbangan kita ini tetap kondusif dan cepat
tumbuh kembali," ungkap Lasarus dalam rapat kerja Komisi V DPR RI dengan
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi di ruang rapat Komisi V DPR RI, Senayan,
Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Dikutip dari laman webstite resmi DPR RI, https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/42799/t/Harga+Tiket+Pesawat+Melambung%2C+Komisi+V+Minta+Menhub+Awasi+Maskapai berkurangnya jumlah pesawat Garuda Indonesia sekitar 100 unit, dimana saat ini hanya sekitar 30 unit, sangat berdampak pada industri penerbangan di Tanah Air. Hal itu membuat maskapai lain yang bertahan memanfaatkan momentum untuk menaikan harga tiket.
Apalagi
beberapa maskapai BUMN mengalami berbagai permasalahan masing-masing. Merpati
Nusantara Airlines misalnya, yang sudah dinyatakan pailit pada tahun lalu.
Sementara Pelita Air diketahui hanya memiliki sedikit unit pesawat. Alhasil,
pemerintah sulit untuk mengintervensi harga tiket pesawat di pasaran.
Keterbatasan jumlah unit juga terjadi di pesawat ATR. Harga tiket pesawat ini
juga menjadi tinggi.
“Harga tiket
pesawat untuk rute penerbangan Pontianak-Sintang lebih mahal daripada rute
Pontianak-Jakarta. Padahal durasi penerbangannya lebih pendek, yaitu 40 menit.
Sedangkan penerbangan dari Pontianak ke Jakarta memakan waktu 1 jam 10
menit,”ujarnya.
Politisi dari
Fraksi PDI-Perjuangan ini berharap Kementerian Perhubungan segera melakukan
pengawasan terhadap para pengusaha maskapai. Pasalnya, hal tersebut sangat
penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Diketahui dari
total 142 unit pesawat Garuda per 2019, jumlahnya berkurang, menjadi 34 unit
per Juni 2022 lalu. Setelah Garuda lolos penundaan kewajiban pembayaran utang
(PKPU), manajemen mulai memulihkan jumlah pesawatnya, hingga Per Desember 2022,
jumlah pesawat yang dioperasikan Garuda bertambah menjadi 53 unit.